
fpik.ipb.ac.id--Ketergantungan Indonesia pada bahan-bahan impor masih tinggi terutama pada farmasi juga industri. Kebutuhan impor Indonesia masih meliputi bahan baku menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2021. Kenyataannya Indonesia sendiri mampu mengisi kebutuhan impor dengan sumberdaya alamnya yang melimpah.
Sumberdaya perikanan Indonesia memiliki potensi 67 juta ton/tahunnya selain tangkapan dan budidaya ada yang menjadi olahan untuk kebutuhan industri. Sumberdaya perikanan digadang-gadang pengganti bahan baku impor. Kurangnnya perhatian pada pengolahan industri di perikanan menjadi titik permasalahan yang harus segera diselesaikan agar mengurangi ketergantungan dari luar negeri.
Dilandasi permasalahan itu, FPIK IPB bersama UNHAN melakukan kerjasama dalam bidang farmakologi untuk menemukan pengganti bahan baku impor dalam industri terutama farmasi dan kosmetik dengan pendekatan sumberdaya perikanan.
Menurut Dekan Fakultas Farmasi Militer, Universitas Pertahanan, Prof. Dr. apt. Yahdiana Harahap, MS menyampaikan Penandatanganan kerjasama ini berupa 3P yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian. Skema kerjasama ini sesuai dengan meningkatkan dan menyelenggarakan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Kerjasama ini UNHAN membuka 4 fakultas untuk dalam usaha kolaborasi dibidang farmasi.
Aspek pendidikan pada kerjasama ini melewati dosen dan mahasiswa dengan skema MBKM dengan adanya kuliah tamu baik pertukaran mahasiswa dengan menitikberatkan pada bela negara. Aspek Penelitian ini saling membantu untuk mengeksplorasi senyawa kimia dan pengganti bahan impor dari sumberdaya perikanan. Aspek pengabdian menjadi jembatan untuk hilirisasi atau scale-up hasil penelitian yang dibawa ke industri.
Kerjasama ini diharapkan menjadi proses hulu dan hilir dari pengolahan sumberdaya perikanan dimana FPIK IPB menyediakan hulunya dan UNHAN menyediakan hilirnya. Selain itu, sumberdaya perikanan yang diolah secara baik dapat menjadi kunci untuk menyelesaikan berbagai masalah di masyarakat seperti stunting pada balita.
SDGs 4 Quality Education, SDGs 9 Industry, Inovation, and Infrastructure, SDGs 17 Partnership for the Goals
(Ditulis oleh Muhammad Ihsan Aparirama)