Fakultas Perikanan
  • HOME
  • PROFIL
    Profil
    • Sejarah
    • Visi & Misi
    • Struktur
    • Pimpinan
    • Program kerja & restra
    • Senat
    • SIMAKER
    Fasilitas
    • IFMOS Pelabuhanratu
    • IFMOS Ancol
    Departemen
    • Departemen Budidaya Perairan
    • Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan
    • Departemen Teknologi Hasil Perairan
    • Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
    • Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
  • PENDIDIKAN
    PENDIDIKAN SARJANA(S1)
    • Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya
    • Manajemen Sumberdaya Perairan
    • Teknologi Hasil Perairan
    • Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
    • Ilmu dan Teknologi Kelautan
    PENDIDIKAN MAGISTER(S2)
    • Magister Ilmu Akuakultur
    • Magister Pengelolaan Sumberdaya Perairan
    • Magiaster Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
    • Magister Teknologi Hasil Perairan
    • Magister Teknologi Perikanan Laut
    • Magister Ilmu Kelautan
    • Magister Teknologi Kelautan
    PENDIDIKAN DOKTORAL(S3)
    • Doktor Ilmu Akuakultur
    • Doktor Pengelolaan Sumberdaya Perairan
    • Doktor Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan
    • Doktor Teknologi Hasil Perairan
    • Doktor Teknologi Perikanan Laut
    • Dokltor Ilmu Kelautan
    • Doktor Teknologi Kelautan
  • Kemahasiswaan dan Alumni
    Kemahasiswaaan
    • Program Kreativitas Mahasiswa
    • Daftar Kegiatan Mahasiswa
    • Daftar Prestasi Mahasiswa
    Alumni
    • Himpunan Alumni IPB
    • Himpunan Alumni FPIK
    • Agrianita
    Lembaga Mahasiswa
    • DPM FPIK
    • BEM FPIK
    • HIMAKUA IPB
    • HIMASPER
    • HIMASILKAN
    • HIMAFARIN
    • HIMITEKA
    • FKMCIPB
    • FDC
  • SDG14
    FPIK IPB
    • Fakultas
    • Departemen Budidaya Perairan
    • Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan
    • Departemen Teknologi Hasil Perairan
    • Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
    • Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
  • Beranda
  • Rilis Berita
  • IPB University Gelar Pelatihan Uji dan Analisa DNA Barcoding Satwa Akuatik

IPB University Gelar Pelatihan Uji dan Analisa DNA Barcoding Satwa Akuatik

  • Sunday, 03 Jan 2021 12:03 WIB
  • sumber: https://kumparan.com/news-release-ipb/ipb-university-gelar-pelatihan-uji-dan-analisa-dna-barcoding-satwa-akuatik-1usKSYI2ae7/full
#

DNA Barcoding adalah metode biologi molekular untuk mengidentifikasi suatu organisme berdasarkan urutan basa nukleotida. Metode ini telah banyak digunakan oleh peneliti di dunia untuk mempermudah pengidentifikasian spesies organisme yang ada di perairan. DNA Barcoding berbasis pada penggunaan jaringan dari suatu makhluk hidup untuk diekstrak DNA-nya yang kemudian diolah secara molekuler dan bioinformatik hingga dapat diketahui spesiesnya dan asal usulnya hingga ke nenek moyangnya.

Untuk itu, pekan lalu, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University bekerja sama dengan Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), Laboratorium Oceanogen Bogor, Universitas Nahdhatul Ulama Kalimantan Barat, Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak, Asosiasi Dokter Hewan Megafauna Akuatik Indonesia (IAM Flying Vet) dan WWF Indonesia menggelar Pelatihan Dasar DNA Barcoding dan Genetic Data Analysis (Analisa Data Genetik). Dalam pelatihan ini, peserta menguji DNA satwa akuatik yang ada di di laboratorium Bio-Molekuler Pusat Unggulan Teknologi Sumberdaya Perikanan Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), Kalimantan Barat. Setidaknya lebih dari 10 sampel jenis satwa akuatik, kharismatik, dilindungi maupun komersial berasal dari perairan Kalimantan Barat diuji di sana.

Kepala Laboratorium Biodiversitas dan Biosistematika Kelautan (Biodivsi), Dr Hawis Madduppa mengatakan, Kalimantan Barat memiliki posisi yang sangat penting sebagai pusat biodiversitas baik dari darat maupun hasil laut. Namun, kata Dr Hawis, masih banyak jenis ikan yang belum didata di Kalimantan Barat.

“Sebenarnya banyak biota-biota unik yang belum terdata. Dan itu yang harus kita upayakan. Kolaborasi kita bersama dan kegiatan pelatihan DNA dan Analisa Data Genetik ini dapat menciptakan ahli-ahli untuk DNA dan analisa genetik. Saya berharap laboratorium yang ada menjadi rujukan. Dan kami dari IPB University siap mendukung,” ujar Dosen IPB University dan Peneliti Kajian Ilmu Biodiversitas dan Biologi Molekuler Kelautan ini.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan WWF Indonesia, Dwi Suprapti mengatakan, pelatihan dasar DNA Barcoding dan Analisa Data Genetik satwa akuatik penting dilakukan. Menurutnya, selain untuk identifikasi dan pemetaan spesies, pelatihan ini juga diharapkan dapat mengembangkan laboratorium khususnya di Kalimantan Barat dengan kemampuan DNA barcoding dan Genetic Data Analysis.

“Selama ini banyak pihak yang kesulitan melakukan pengujian sampel karena harus dikirim ke luar daerah. Padahal tidak sedikit kasus mamalia laut, penyu, hiu dan spesies akuatik lainnya yang terdampar dan tidak teridentifikasi jenisnya. Selain itu, tidak sedikit kasus penyelundupan satwa yang tak dikenali spesiesnya (apakah merupakan satwa yang dilindungi atau tidak),” ujarnya.

Di sisi lain, ketersediaan laboratorium molukuler dapat membantu penegak hukum dan otoritas spesies dilindungi untuk mengetahui asal-usul dari hewan yang ditangani atau disita. Sehingga penting adanya pemetaan DNA dan pendataan spesies khususnya spesies akuatik.

Terpisah, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak Getreda M Hehanussa menyambut baik upaya kolaborasi dalam kegiatan pelatihan dasar DNA Barcoding dan Analisa Data Genetik tersebut. Menurutnya, sejauh ini BPSPL Pontianak telah melakukan beberapa kegiatan terkait perannya sebagai pelaksana konservasi jenis dan genetika ikan serta pengawas lalu lintas perdagangan jenis ikan yang dilindungi. Namun upaya ini masih belum optimal karena sulitnya melakukan identifikasi jenis/spesies.

“Kesulitan ini sering terjadi pada proses pengidentifikasian jenis biota laut yang ditemukan dalam kondisi tidak utuh, baik karena pembusukan, terpotong-potong, maupun sudah menjadi produk turunan perikanan yang sulit diidentifikasi secara visual,” katanya.

Menurutnya, kemampuan pengidentifikasian spesies melalui metode DNA Barcoding dan analisis DNA ini menjadi hal yang penting dalam upaya penyelesaian masalah-masalah tersebut. Uji dan analisis DNA membutuhkan dukungan Sumberdaya Manusia (SDM) yang kompeten serta sarana dan prasarana berupa laboratorium yang terstandarisasi.

“Kami sangat mendukung kegiatan pelatihan ini. Kami berharap, melalui kegiatan ini akan terjadi transfer pengetahuan dan pemahaman sehingga dapat menghasilkan SDM yang kompeten dalam uji dan analisis DNA khususnya di wilayah Kalimantan Barat,” harapnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Pontianak Miharjo. Menurutnya, perairan Kalimantan Barat kaya akan sumber daya perikanan. Hanya saja, hingga saat ini belum ada data jenis dan jumlah ikan di Kalimantan Barat.

Padahal, kata Miharjo, nilai ekonomi yang dihasilkan dari transaksi perdagangan internasional mencapai ratusan miliar rupiah. Pada Mei 2019 saja, mencapai 144,8 milyar dengan jumlah 254.700 ekor untuk komoditas ikan hidup dan 262,5 ton produk perikanan segar, basah, dan beku yang diekspor ke sejumlah negara. Produk perikanan tersebut dilalulintaskan melalui Pelabuhan Pontianak dan Bandar Udara Supadio Pontianak. Salah satunya adalah Arwana Super Red yang setiap hari ada pengiriman ke luar Kalimantan Barat.

Menurut Miharjo, selain pengawasan terhadap lalu lintas perdagangan ikan, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap jenis ikan invasif atau invasif alien spesies. Yaitu spesies asing yang keberadaan dan penyebarannya menyebabkan atau berpotensi menyebabkan kerugian secara lingkungan ekonomi, atau kesehatan manusia. Untuk itu, pihaknya menyambut baik adanya pelatihan dasar DNA dan Analisa Data Genetik satwa akuatik tersebut. “DNA Barcoding ini sangat penting. Jangan sampai eksploitasi besar-besaran, tapi ekosistem terganggu,” harapnya.

Sementara itu, Pembantu Direktur IV Politeknik Negeri Pontianak Dr Widodo mengatakan bahwa keberadaan Laboratorium Bio-Molekuler Pusat Unggulan Teknologi Sumberdaya Perikanan Politeknik Negeri Pontianak (Polnep) ini diharapkan dapat menjadi pilot projek pengembangan semua jurusan. “Melalui pelatihan ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal pengembangan teknologi ke depan, khususnya ilmu kelautan dan perikanan,” ujar. (**/Zul)

SDGs-4, SDGs-14

Berita Lainnya

  • Cegah Covid-19, Dosen IPB Riset Biota Laut untuk Imunitas

    11 October 2020 12:34
  • Departemen PSP FPIK IPB Diskusi Keberlanjutan Pengelolaan Lobster Skala Kecil

    11 October 2020 12:39

Rilis Berita

  • Tim IPB University Turut Berpartisipasi Mencari Pesawat Sriwijaya SJ 182 11 Jan 2021
    <p>Kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ182 rute CKG-Pontianak menghentak rasa kemanusiaan kita semua di tengah pandemi COVID-19. Lokasi jatuhnya pesawat yang tidak jauh dari lokasi keberangkatan dan disinyalir di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu mendorong partisipasi banyak pihak.</p> <p>IPB University dalam kapasitasnya yang terbatas juga turut berpartisipasi dengan mengirimkan utusan pencarian yang dipimpin Dr Syamsul Bahri Agus, Kepala Program di Pusat Studi Bencana (PSB), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University.</p> <p>Dr Syamsul Bahri bekerjasama dengan masyarakat Pulau Lancang melakukan pencarian dengan menggunakan alat pendeteksi echosounder. Dengan peralatan ini, paling tidak upaya penelusuran berbagai obyek dapat dilakukan sehingga semua lokasi sebaran dari berbagai benda yang berasal dari pesawat SJ bisa dikumpulkan.</p> <p>“Lokasi yang diduga titik jatuh dan sebaran puing-puing pesawat bersubstrat berlumpur dengan tingkat visibility rendah. Sehingga harus dilakukan secara teliti atau dapat memastikan obyek benda atau bukan. Tim berada di lapangan untuk bersama-sama dengan pihak lain melakukan pencarian,” ujarnya.</p> <p>Pada Minggu, 10 Januari 2020 pagi pukul 08.00 WIB, Tim Ilmu Kelautan IPB University berhasil mendeteksi paparan logam di dasar perairan Pulau Lancang. Lokasi tersebut berada di arah selatan lepas pantai Pulau Lancang, sejauh 8 mil dari bibir pantai pulau tersebut.</p> <p>“Ada objek mencurigakan yang kami yakini adalah logam yang merupakan bagian besar dari Pesawat Sriwijaya. Objek tersebut terdeteksi sepanjang sekitar 1 mil di radius pendeteksian. Deteksi data logam berat tersebut dilakukan oleh alat instrumen kelautan sederhana Echo Sounder Aquamap 80 Garmin. Data-data tersebut kemudian kami berikan kepada tim pencarian Kopaska TNI AL dan juga tim Basarnas,” imbuhnya. (**/Zul)</p>
    https://ipb.ac.id/news/index/2021/01/tim-ipb-university-turut-berpartisipasi-mencari-pesawat-sriwijaya-sj-182/44fe197e4437a3c9a05573aff140e76d
  • Berhasil Bina Warga Sukadamai, Himakua IPB University Dapatkan Pendanaan PHP2D 11 Jan 2021
    <p>Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University berhasil mendapatkan pendanaan Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia pada Agustus 2020 yang lalu. Himakua membawa program Budidaya Ikan Nila Nirwana dan Budidaya Maggot sebagai pakan alami.</p> <p>Kegiatan PHP2D Himakua dilaksanakan di Desa Sukadamai, Kecamatan Dramaga, Bogor, dan telah berlangsung selama kurang lebih lima bulan. Saat ini ikan Nila Nirwana yang telah ditebar akan dapat dipanen sekitar akhir Januari atau di awal Februari nanti.</p> <p>Pemanenan Ikan Nila Nirwana juga sebagai penutup dari program binaan PHP2D yang dilakukan oleh Himakua.<br /> Selain Budidaya Ikan Nila Nirwana, Himakua juga membawa program Budidaya Maggot yang kini telah sukses dilakukan. Ke depannya Budidaya Maggot ini akan terus dikembangkan agar setiap orang di Kelompok Tani Sukadamai memiliki maggot sendiri.<br /> “Maggot dapat digunakan sebagai pakan alami untuk ikan konsumsi. Seperti kita ketahui bersama bahwa biaya untuk pellet ikan sangatlah besar. Dengan adanya maggot ini, dapat menekan penggunaan pellet sehingga biaya produksi untuk budidaya ikan konsumsi khususnya untuk pellet dapat berkurang,” ujar Muhammad Roikhan Amanullah, Ketua Himakua.</p> <p>Dalam kunjungan yang dilakukan Himakua ke Desa Sukadamai (9/1), Roikhan mengenalkaan kepengurusan baru Himakua kepada Desa Sukadamai dan memberikan empat karung pakan untuk kebutuhan Budidaya Ikan Nila Nirwana yang sedang berjalan.<br /> <br /> Desa Sukadamai sendiri memang sangat menyambut hangat dan positif kedatangan Himakua sejak dua tahun lalu untuk membina desa. “Kami yang sebelumnya tidak tahu apa-apa sekarang ini sudah banyak tahu dan banyak ilmu baru yang diterapkan pada kami,” ujar Nadi Ketua Kelompok Tani di Desa Sukadamai.</p> <p>Ke depannya Himakua masih terus membangun hubungan yang baik dengan Desa Sukadamai. Divisi Sosial dan Lingkungan Himakua juga sudah merancang untuk tetap memberikan pembinaan di Desa Sukadamai dengan mengembangkan komoditas ikan hias yang sebelumnya sudah terbentuk. Himakua juga akan bergerak ke arah pengolahan ikan konsumsi dan memberikan pembinaan terkait sistem marketing serta pencairan pasar yang lebih luas untuk penjualan hasil budidaya ikan konsumsi. (**/Zul)</p>
    https://ipb.ac.id/news/index/2021/01/berhasil-bina-warga-sukadamai-himakua-ipb-university-dapatkan-pendanaan-php2d/749de37d3648edc224833015bdf7040d

Info

Tidak ada info terbaru saat ini

Agenda

Tidak ada agenda terbaru saat ini

...
FPIK - IPB University
Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga Bogor
   fpik@ipb.ac.id
   +62 251 8622909 - 8622911
   +62 251 8622907

Tautan

  • Institut Pertanian Bogor
  • Kemenristekdikti
  • Kemendikbud
  • Kementerian Kelautan dan Perikanan
  • Admisi IPB
  • IPB Help Center
  • Apps IPB
  • Journal
  • Repository
  • Sistem Informasi Terintegrasi(SITI)
  • Lecture Management System(LMS)

© 2020 FPIK - IPB UNIVERSITY