
Pelatihan jurnalistik FPIK IPB dengan judul “Menulis Itu Mudah” yang dibawakan oleh alumni FPIK Yulianto, SPi menjadi bekal dalam cara pembuatan tulisan yang menarik dengan dihadiri oleh peserta perwakilan seluruh Unit Departemen dan Ormawa di FPIK IPB.
Pentingnya membuat tulisan yang menarik agar mau dibaca berulang-ulang dan tidak sekali saja ditekankan oleh Yulianto “Tugas kita menyajikan tulisan yang membuat orang ingin membaca lagi, bukan hanya sumber informasi tetapi diolah dengan tulisan yang bagus” (28/08)
Yulianto merupakan alumni FPIK yang memiliki pengalaman wartawan dengan sekarang di posisi sebagai redaktur pelaksana Tabloid Sinar Tani. Redaktur tersebut menjelaskan dalam pelatihan ini menulis itu mudah dengan menilai ada beberapa kendala dalam memuai untuk menulis seperti bingung mencari topik, memulainya, memilih kata-kata, menyusun kalimat dan tidak percaya diri.
“Pertama memilih topik, ingat topik itu bukan judul kadang ada wartawan baru mereka bingung di tahap memulau menulis karena yang dipikirkan judul yang akhirnya mentok di judul dan tulisan tidak dibuat” tutur Yulianto
Lebih lanjut dalam pembuatan tulisan diperlukan adanya kerangka tulisan yang dimana diibaratkan sebuah outline. Selain kerangkanya, diperlukannya hindari kalimat raksasa yang melelahkan pembaca juga pemborosan kata-kata.
“Kerangka tulisan bagaimana gagasan utama, gagasan pendukungnya itu buat kerangka tulisan kita agar tulisan kita tidak kemana-mana, di media cetak pasti aka nada keterbatasan tempat dan halaman, banyak kalimat yang ditulis ulang seperti yang ada yang lagi lalu ada yang lagi ini boros kalimat kita harus hindarin kalimat yang mengulang agar efektif” ujar Yulianto.
Selanjutnya, dalam sebuah tulisan dibutuhkan adanya sebuah struktur dimana terdapat lead yang berisi rangkuman/intisari tulisan dibawahnya. Terdapat body yang berisikan detail penting dengan unsur 5W+1H. Diakhiri dengan tail yang berisikan penjelasan lebih jauh atau informasi latar belakang.
Dalam kaitan pembuatan tulisan yang menarik perhatian, judul menjadi pintu masuk pembaca. Dengan jumlah kata maksimal 9 kata dan kalau bisa judul yang menggoda agar pembaca penasaran. “Membuat judul diibaratkan pintu masuk, orang akan membaca suatu tulisan kalau judulnya menarik orang akan baca lebih lanjut” jelas Yulianto.
Setelah judul untuk menarik pembaca, Lead menjadi yang menggoda pikat pembaca. Paragraf pertama ialah lead yang membuat menggiring para pembaca agar mau membaca paragraph selanjutnya. Terdapat lead tidak langsung dan langsung yang membedakannya adalah penyampain pada awal dimana narasumbernya yang mengatakan secara langsung.
Dalam upaya meningkatkan tulisan yang baik, Yulianto meningatkan penulis yang baik adalah pembaca yang baik bisa menabung kosa kata. Jadilah peneliti yang kecil dengan memerhatikan hal-hal kecil untuk menjadi bahan tulisan. “Saat menulis tempatkan posisi kita sebagai pembaca, ingat tujuan kita menulis agar dibaca sama orang. Apakah tulisan kita dipahami sama pembaca? jadi menggambarkan jangan sampai kita acuh dengan tulisan kita” Imbuh Yulianto
(Ihsan Aparirama)