fpik.ipb.ac.id— Pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (ecosystem approach to fisheries management, EAFM) adalah sebuah penyempurnaan dari pengelolaan perikanan yang memperhatikan interaksi antar komponen ekosistem dengan sumberdaya ikan serta dimensi manusia sebagai sebuah kesatuan.  Sebagai sebuah pendekatan yang diinisiasi oleh FAO sejak tahun 2005-an,  EAFM di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 2010 ketika negara-negara Inisiasi Segitiga Terumbu Karang (Coral Triangle Initiative) menjadikan EAFM sebagai salah satu fokus dalam perbaikan tata kelola kelautannya.  Dalam konteks ini, maka FPIK Universitas Halu Oleo (UHO) menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema EAFM sebagai salah satu media untuk melihat sejauh mana perkembangan EAFM dilaksanakan dalam konteks menjawab tantangan kebijakan, tantangan sains dan pengelolalaan perikanan saat ini serta tantangan implementasinya di lapangan.   Seminar tersebut diselenggarakan pada hari Selasa, 21 Juni 2022 secara hybrid di Kendari dan melalui perangkat Zoom.

Konferensi dibuka oleh Kepala LPPM UHO mewakili Rektor UHO dengan sambutan dari Dekan FPIK UHO, Prof Dr La Sara.  Seminar menghadirkan Direktur Kelautan dan Perikanan BAPPENAS, Dr. Sri Yanti,  Direktur Program dan Pengembangan Kapasitas RARE, Hari Kushardianto, M.Sc dan Dr. Luky Adrianto, Dosen Departemen MSP, FPIK-IPB/Peneliti Senior PKSPL-IPB.  Dalam seminar tersebut Dr. Adrianto menyampaikan pandangan dan updates terkait dengan EAFM dan Tantangan Sains serta Kebijakan Empiris. 

Dalam paparannya, Dr. Adrianto memandang penting updates terkait model sains EAFM itu sendiri khususnya dalam konteks model interaksi antar variabel dalam EAFM sebuah unit perikanan.  Selain itu, Dr. Adrianto juga memberikan analisis terhadap rencana kebijakan empiris terbaru yaitu Penangkapan Ikan Terukur (PIT) dalam konteks EAFM.  Kontribusi Dr. Adrianto dalam seminar ini merupakan bagian penting dari jejak kehadiran IPB University dalam kancah nasional khususnya yang membahas tentang isu kelautan dan perikanan yang juga menjadi bagian dari pencapaian target SDG14.