fpik.ipb.ac.id— Dalam rangka meningkatkan kualitas ekosistem pendidikan tinggi ilmu perikanan di tingkat regional, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University berperan aktif dalam joint webinar Faculty of Fisheries and Food Sciences, University Malaysia Terengganu (UMT) yang mengambil topik : “Sustainable Fisheries”. Joint webinar ini juga diselenggarakan sebagai kolaborasi antara UMT dan perguruan tinggi perikanan Indonesia yaitu IPB University, Universitas Bung Hatta, Universitas Brawijaya dan Universitas Airlangga.    Webinar dibuka secara resmi oleh Assoc. Prof. Dr. Mohd. Hanafi Idris, Vice Dean Faculty of Fisheries and Food Sciences, University Malaysia Terengganu (UMT).

                        Dalam sambutannya, Dekan FPIK-IPB, Dr. Fredinan Yulianda berharap bahwa kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan kolaborasi antar perguruan tinggi di regional khususnya ASEAN terkait pengembangan keilmuan perikanan dan kelautan.   Selanjutnya Dr. Fredinan juga menyampaikan bahwa dengan kolaborasi ini maka problematika regional atau common fisheries problems dapat diidentifikasi bersama kemudian ditindaklanjuti dengan membangun upaya kongkret seperti kolaborasi riset, publikasi dan peningkatan kapasitas sivitas akademika perguruan tinggi mitra. 

                        Joint webinar ini menampilkan pembicara dari masing-masing perguruan tinggi mitra yaitu Assoc. Prof. Dr. Rumeaida Mat Piah dari UMT, Assoc. Prof. Dr. Luky Adrianto dari IPB University,  Prof. Dr. Hajrial Syandri dari Universitas Bung Hatta (UBH), Prof. Dr. Yenny Risjani dari Universitas Brawijaya dan Dr. Woro Hastuti Satyantini dari Universitas Airlangga (UNAIR).  Webinar ini dimoderatori oleh Dr. Nor Fazliyana Mohtar dari UMT dan Dr. Abu Bakar Sambah dari Universitas Brawijaya (UB).

                        Webinar kemitraan perguruan tinggi ini  selanjutnya direncanakan akan dilaksanakan setiap tahun dengan topik yang relevan terhadap perkembangan ilmu dan pengetahuan atau kondisi regional dan global.

                        Topik yang hangat dibicarakan ialah sustainable fisheries, ialah kegiatan perikanan yang didasari keberlanjutan baik ekologi dan ekonomi. Dalam perikanan yang berkelanjutan harus memperhatikan 3 sistem yaitu sistem ekologi, sistem manajemen dan sistem manusia. 3 sistem ini hasil gabungan dari pemanfaatan sumberdaya yang memperhatikan alam baik manusia dengan pengelolaannya. Hal ini berkaitan erat dengan SDGs 14 Life Below Water dimana memperhatikan perikanan yang sehat, perikanan yang produktif, dan perikanan yang bersejahtera.

                        Perikanan yang berkelanjutan dapat dipahami dengan pendekatan Social-ecological, ialah sebuah konsep dalam memahamai interaksi dari sistem manusia dan sistem alam. Dua sistem ini saling berkaitan dengan erat dikarenakan ekologi memberikan jasa ekosistem sedangkan sosial memberikan pengelolaannya yang dikaitkan dengan mata pencaharian. Social ecology dapat dianalisis dengan melakukan mapping, konektivitas, dan seberapa besar pengaruh dalam konektivitasnya. Sehingga dalam social-ecology mengetahui dan mengenal jasa ekosistem beserta mengetahui nilai ekonomis, ekologis dan sosial penting untuk mempertahankan dan analisis perikanan yang berkelanjutan.