Program magang International Youth Internship Program adalah program kerja negara Federal Kanada yang dikelola Memorial University of Newfoundland– Kanada yang bekerjasama dengan FPIK, IPB University. Pada tanggal 17 Juli 2024, peserta magang dari negara Kanada, yaitu: Anya Kunicki (mahasiswa University of Alberta, Edmonton-Faculty of Agriculture, Life, and Environmental Sciences); Ashley Corcoran (Marine Biologist and Oceanographer-alumni Dalhousie University-Halifax, Nova Scotia); John James (alumni Marine Environmental Technology program at Marine Institute Newfoundland); dan Kyle Butler (mahasiswa Marine Environmental Technology program at Marine Institute Newfoundland) bersama dengan Dosen Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK, yaitu: Dr. Ir. Zulkarnain, M.Si dan Dr. Ir. Ronny Irawan Wahju, M.Phil telah mengikuti one-day trip kegiatan penangkapan krustasea dalam rangka penerapan inovasi booster umpan dan perangkap krendet bertingkat di perairan Teluk Palabuhanratu. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan aktivitas perikanan tangkap skala kecil di wilayah kerja Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu dan penggunaan booster umpan pada alat tangkap perangkap krendet bertingkat.

Sebelum dilaksanakannya kegiatan one-day trip penangkapan krustasea, terlebih dahulu dilakukan kuliah umum kepada peserta magang dengan tema: The use of booster bait and 2-deck krendet trap for catching crustacean resources in Palabuhanratu Bay, Sukabumi Regency. Kegiatan kunjungan ke Palabuhanratu ini juga mendapat sambutan yang sangat baik dari pihak PPN Palabuhanratu, dimana staf PPN menyampaikan informasi terkait dengan perkembangan alat penangkapan
ikan, produksi ikan dan rencana pengembangan PPN menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera, sekaligus melihat langsung aktivitas kapal ikan dan perusahaan penangkapan ikan yang ada di PPN Palabuhanratu. Pada kesempatan lainnya, peserta magang juga mengunjungi lokasi Puncak Darma Geopark dan Karangawu sebagai objek wisata di Palabuhanratu.

Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan nelayan skala kecil di Perairan Teluk Palabuhanratu menggunakan alat tangkap bagan apung, bagan tancap, pancing ulur, rawai layur, payang, jaring rampus, dan trammel net. Sebelumnya, nelayan pernah menggunakan perangkap krendet untuk penangkapan keong macan. Nelayan Palabuhanratu tidak ada yang menggunakan perangkap krendet untuk penangkapan krustasea. Sementara daerah penangkapan di pesisir pantai dengan substrat dasar karang berpasir dan karang berpasir lumpur merupakan habitat sumberdaya krustasea jenis rajungan dan lobster. Dengan demikian, perangkap krendet memiliki peluang untuk dapat memanfaatkan krustasea di Palabuhanratu. Konstruksi perangkap krendet tradisional tidak memiliki dimensi ruang, sehingga tidak dapat melindungi target tangkapan dari predator di dasar perairan. Inovasi perangkap krendet bertingkat, baik yang menggunakan 1 pintu, 2 pintu atau 3 pintu menjadi alat tangkap alternatif yang dapat dikembangkan di perairan Teluk Palabuhanratu untuk memanfaatkan sumberdaya krustasea.

Kegiatan one-day trip penangkapan krustasea dilakukan pada pagi hari pukul 08.00. Lokasi fishing ground dekat dengan PPN Palabuhanratu dengan kedalaman perairan 30-60 m. Saat tiba di Fishing ground, dilakukan hauling alat tangkap yang terdiri dari 3 unit perangkap krendet tradisional dan masing-masing 3 unit untuk perangkap krendet 1 pintu, 2 pintu dan 3 pintu. Hasil tangkapan yang diperoleh adalah jenis rajungan bintang, rajungan karang, dan keong macan. Peserta magang berbaur dengan mahasiswa dan dosen dalam kegiatan ini. Peserta magang sangat antusias dan merasa senang. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan semoga akan meningkatkan kerjasama berikutnya.