Kerjasama  FPIK -IPB University dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Prov. Kalteng dilakukan pada pengembangan budidaya kepiting bakau di area mangrove. Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kegiatan sylvofishery di Kalimantan Tengah dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Agustus 2024 yang di awali dengan diskusi bersama mengenai progress kegiatan dan arahan lebih lanjut   dari Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir (KP) Dislutkan Prov. Kalteng Zur Rawdoh dan Tim Ahli IPB University yakni SulistionoAgustinusAmandita, dan Dudi Wildan.  Kegiatan diskusi ini, dilaksanakan di Aula Desa Teluk Bogam yang dihadiri oleh Kepala Desa Teluk Bogam M. Yusran dan Kelompok Nelayan Pembudidaya Kepiting Bakau Alam Indah Lestari. Selanjutnya Tim IPB University bersama Tim Dislutkan Kalteng melakukan kunjungan ke lokasi sylvofishery yang berada Desa Teluk Bogam Kabupaten Kotawaringin Barat dan Desa Sei Undang Kabupaten Seruyan.

Pada sesi diskusi bersama, Kabid KP Zur Rawdoh menyampaikan bahwa Kegiatan Sylvofishery ini bermanfaat dalam menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan peningkatan perekonomian masyarakat nelayan di kawasan pesisir, untuk itu diminta komitmen dari Kepala Desa Teluk Bogam dan kelompok nelayan agar kegiatan dapat berlanjut dan membuka lokasi baru di pesisir Desa Teluk bogam sebagai upaya pengembangan ekonomi masyarakat pesisir,” ujar Zur Rawdoh.

Pernyataan ini ditanggapi secara positif oleh, Kepala Desa Teluk Bogam M. Yusran dimana beliau berharap agar “Kegiatan ini dapat terus berlanjut dan kelompok nelayan dapat semakin terlatih agar mampu membuka lokasi sylvofishery baru di pesisir Desa Teluk Bogam”

Secara terpisah, Kepala Dislutkan Prov. Kalteng H. Darliansjah mengaku optimis bahwa kegiatan ini dapat memberdayakan masyarakat pesisir Kalimantan Tengah melalui budidaya kepiting bakau berpadu dengan penanaman pohon bakau.

“Sylvofishery di Desa Teluk Bogam ini merupakan salah satu sistem pertambakan tradisional dengan melakukan budidaya kepiting bakau yang merupakan komoditas potensial di Desa Teluk Bogam dan memadukannya dengan penanaman pohon bakau atau mangrove. Sehingga, diharapkan nantinya masyarakat pesisir Kalimantan tengah memiliki kemampuan untuk meningkatkan pendapatannya melalui kegiatan sylvofishery ini sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat pesisir terhadap potensi ekosistem mangrove,” tutup Darliansjah.

Kegiatan monev dilanjutkan pada tanggal 25 Agustus 2024 di Desa Sei Undang Kabupaten Seruyan. Hasil dari monev ini mencatat progress pertumbuhan bibit kepiting dari ukuran 100 gram/ekor menjadi 150 gram – 400 gram per ekor periode Bulan Juli – Agustus 2024