IPB University melalui Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) telah memilih 10 inovasi prospektif dan minuman fungsional yang akan mendapatkan bantuan dana pengembangan inovasi. Hal ini terungkap dalam Workshop Inovasi Prospektif dan Minuman Fungsional, (13/7).

Wakil Kepala LKST IPB University bidang Inovasi dan Alih Teknologi, Dr Tri Prartono dalam laporannya menyampaikan terdapat 10 pengembangan inovasi yang akan dibiayai oleh IPB University. Ada enam inovasi dari program Pengembangan Inovasi Prospektif dan empat inovasi dari program Pengembangan Produk Minuman Fungsional.

“Dari hasil seleksi 16 proposal Inovasi Prospektif dan Minuman Fungsional diperoleh 10 inovasi yang lolos. Inovasi yang lolos adalah karya Dr Dwi Setyaningsih (Biosurfaktan Sawit Monodiasil Gliserol); Dr Kustiariyah Tarman (Minuman Instan Spirulina Latte); Prof Nurjanah (Body Scrub dari Residu Garam Rumput Laut dan Ampas Kopi; Prof Suharsono (Kentang Varietas CP-3); Juang Gema Kartika, SP, MSi (Produksi Placemat Kacang Hias); Prof Irma Isnafia (Yoghurt Probiotik Rosella); Dr Mega Safithri (Minuman Herbal Antidiabetes Berbasis Ekstrak Daun Sirih Merah); Dr Katrin Roosita (Nutradiabet: Minuman Fungsional untuk Membantu Menurunkan Stres Oksidatif dan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Mellitus); Dr Eng Wahyu Ramadhan (Sargatea: Teh Pelangsing dan Penurun Gula Darah); Prof Made Astawan (Minuman Serbuk Tempe),” ujarnya.

Menurut Dr Tri, workshop ini bertujuan untuk menyepakati target dan output kegiatan, rencana aksi untuk mencapai target/output dan rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Prof Erika B Laconi, selalu Wakil Rektor bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala LKST IPB University dalam sambutannya menyampaikan bahwa workshop ini dapat memberikan kontribusi dosen terhadap masyarakat, menghasilkan prototipe, menghasilkan paten, dan juga sebagai wujud kinerja dosen.

“Pengembangan inovasi tetap dilakukan, hasil karya kita tetap memberikan kontribusi meskipun dalam kondisi pandemik. Dari 16 proposal yang masuk ke LKST, tahun ini kami harus memilih 10 proposal dahulu. Inovasi minuman ke depannya bisa kita lakukan uji produksi di gedung teaching industry,” kata Prof Erika B Laconi.

Ia juga berharap penyusunan RAB oleh para inovator nantinya bisa sesuai dengan pertanggungjawaban keuangan dan peraturan yang ada.

“Setiap tahun inovasi bertambah, oleh karena itu LKST IPB University akan perjuangkan untuk pendanaan dalam mengembangkan inovasi sebagai prioritas nasional,” imbuh Guru Besar Fakultas Peternakan IPB University ini.

Seleksi Inovasi Prospektif dan Minuman Fungsional dilakukan dengan menghadirkan 12 reviewer dari tim LKST/Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis IPB University yang bertugas menyeleksi dan melakukan wawancara terhadap inovator yang mengajukan inovasinya. Para reviewer tersebut adalah Dr Tri Partono, Dr Rokhani Hasbullah, Dr Roza Yusfiandayani, Dr drh I Ketut Mudite Adnyane, Deva Primadia Almada, SPi,MSi, Muhammad Hendra Wibowo, STP, MM, Dadang Tresnakusumah, STP, Drs Asna Jauhari, Arif Rahman Hakim, SMn dan Panca Norman Prasetiyo. 

Sumber: ipb.ac.id/news