Menggali Inovasi Akuakultur: Pengembangan Stressceuticals, Peran Mikrobiota, dan Manajemen Epigenetik untuk Keberlanjutan Perikanan

Menggali Inovasi Akuakultur: Pengembangan Stressceuticals, Peran Mikrobiota, dan Manajemen Epigenetik untuk Keberlanjutan Perikanan
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), IPB University mengadalan general lectures dalam rangka program pusat unggulan antar perguruan tinggi (PUAPT) 2024. General lectures diselenggarakan di Auditorium Sumardi Sastrakusumah, FPIK. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 60 peserta yang berasal dari berbagai universitas, instansi, maupun perusahaan swasta. Narasumber pada kegiatan kali ini adalah Dr. Kartik Baruah dan Dr. Parisa Norouzitallab dari Swedish University of Agricultural Sciences serta Dr. Fotini Kokou dari Wageningen University & Research.
Prof. Dr. Ir. Fredinan Yulianda, M.Sc. selaku Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB University memberikan sambutannya pada kegiatan ini. Dalam sambutannya, Beliau menjelaskan bahwa akuakultur menawarkan solusi yang menjanjikan dan memiliki kemampuan untuk peningkatan ketahanan pangan dengan menyediakan protein berkualitas tinggi. Selain itu, akuakultur menciptakan lapangan pekerjaan, mendukung mata pencaharian serta berkontribusi pada pelestarian lingkungan. Melalui program Pusat Unggulan Antar Universitas (PUAPT), FPIK telah dipercaya untuk mengembangkan pusat ketahanan pangan, dan telah memberikan fasilitas penelitian yang unggul untuk mendorong batasan ilmu akuakultur. Prof. Fredinan berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk berbagi pengetahuan saja tetapi juga ingin membangun koneksi, membina kemitraan dan menciptakan visi bersama untuk masa depan akuakultur.
General Lectures dipandu oleh salah satu dosen muda yaitu Talita Shofa Adestia, S.Farm., M.Imun. sebagai master of ceremony dan Dr. Muhamad Gustilatov sebagai moderator. Dr. Kartik Baruah menjelaskan tentang stressceuticals development in aquaculture, Dr. Fotini Kokou menjelaskan tentang the role of microbes on physiological function of aquaculture organisms, dan Dr. Parisa Norouzitallab menjelaskan tentang epigenetic management in aquaculture.
Stressceuticals merupakan senyawa atau produk yang dirancang untuk mengurangi dampak stres pada organisme akuakultur. Dalam sesi ini, peserta mempelajari inovasi terbaru dalam pengembangan stressceuticals yang dapat meningkatkan daya tahan ikan terhadap kondisi lingkungan yang tidak optimal, seperti perubahan suhu, salinitas, dan kualitas air.
Mikrobioma memainkan peran kunci dalam kesehatan dan fungsi fisiologis organisme akuakultur. Sesi ini membahas bagaimana mikroba bermanfaat dapat digunakan untuk meningkatkan pencernaan, imunitas, dan pertumbuhan ikan serta udang, sekaligus mengurangi ketergantungan pada antibiotik.
Teknologi epigenetik menawarkan pendekatan revolusioner dalam pengelolaan genetika organisme akuakultur. Melalui manajemen epigenetik, sifat-sifat adaptif dapat ditingkatkan tanpa perlu modifikasi genetika permanen, memungkinkan produksi yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan mengikuti workshop ini, diharapkan peserta dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan akuakultur yang lebih efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

