fpik.ipb.ac.id— Tim dosen pulang kampung Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK IPB University memberikan pelatihan serta praktek pembuatan dan pemasangan atraktor cumi-cumi kepada nelayan yang berbasis di Kecamatan Keruak, Lombok Timur, NTB.  Kegiatan ini terbagi dalam empat aktivitas utama, yaitu :  (a) sosialisasi dan pelatihan terkait atraktor, sumberdaya cumi-cumi dan potensi bisnisnya, dan konservasi lingkungan perairan, (b) bimbingan/praktek pembuatan atraktor cumi-cumi, (c)  uji coba pemasangan atraktor cumi-cumi di perairan, serta (d) pemantauan hasil uji coba. Tiga kegiatan pertama dilaksanakan pada tanggal 23-26 Juli 2022, sedangkan pemantauan hasil uji coba dilaksanakan pada bulan Agustus 2022.

                        Kegiatan tersebut bertujuan membantu nelayan untuk melakukan pengkayaan mandiri stock sumberdaya cumi-cumi yang ditangkapnya, serta mendukung konservasi lingkungan dan pemulihan habitat perairan yang rusak akibat wisata pantai dan aktivitas lainnya di pesisir di Kecamatan Keruak, Lombok Timur, NTB.  Secara tidak langsung, kegiatan ini juga bertujuan menjamin keberlanjutan penghasilan nelayan penangkap cumi dan mengembangkan sinergi aktifitas perikanan, pariwisata, dan konservasi lingkungan perairan di Kecamatan Keruak, NTB. 

                        Dosen Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan FPIK IPB University yang terlibat adalah Dr. Mustaruddin dan Prof. Mulyono S. Baskoro.  Kegiatan ini juga melibatkan mitra dari Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mataram yang diwakili oleh Dr. Didik Santoso (Ketua Prodi Pendidikan Biologi) dan Dr. Karnan. Praktek pembuatan atraktor cumi-cumi dilakukan secara tepat guna, yaitu dengan memanfaatkan drum bekas yang banyak tersedia di Kecamatan Keruak Lombok Timur, sedangkan tali temalinya terbuat dari bambu yang banyak tersedia di kebun dan pekarangan masyarakat.

“Bahan-bahan untuk membuatnya sudah tersedia banyak di sini, akan memudahkan buat atraktor cumi-cumi selanjutnya tanpa harus memikir ketersediannya” diucapkan oleh Dosen PSP FPIK tersebut.

                        Pemasangan atraktor dilakukan pada pada kedalaman 4-6 meter di perairan pantai dengan jarak 5-8 meter antar drum. Lokasi pemasangan tersebut berada pada pada koordinat 8o51’14” S dan 116o34’13’ E, dan sebelumnya menjadi salah satu daerah penangkapan cumi-cumi yang potensi bagi nelayan Tanjung Luar dan desa laiannya di Kecamatan Keruak, Lombok Timur, NTB.  Penentuan lokasi tersebut dilakukan berdasarkan hasil diskusi dengan nelayan pada saat sosialisasi dan pelatihan penerapan atraktor cumi-cumi tanggal 24 Juli 2022 di Desa Tanjung Luar, Lombok Timur, NTB.  Pemantauan hasil uji coba pemasangan atraktor dilakukan mulai minggu ke-2 Agustus 2022 oleh nelayan yang ditunjuk sebagai pengelolaan atraktor cumi-cumi ke depan dan tim dosen pulang kampung dari mitra Universitas Mataram.