FPIK IPB—Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (IPB) bekerjasama dengan KALEKA, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang pendampingan masyarakat, mengadakan pelatihan perikanan tangkap di di Kampung Perwasak Distrik Fak Fak Barat Kabupaten Fak Fak.

Peserta pelatihan adalah para nelayan pancing ulur dan ibu ibu nelayannya yang juga dihadiri oleh Dr. Iin Solihin dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB sebagai pemateri yang dilaksanakan pada tanggal 07 Desember 2022. 

Sebenarnya mereka merupakan para petani pala yang tergabung dalam kelompok tani dan koperasi yang diinisiasi oleh Lembaga Penelitian Kaleka. Usaha penangkapan ikan dapat menjadi usaha sambilan dikarenakan musim panen Pala hanya 2 kali setahun sehingga banyak waktu luang. Saat ini usaha penangkapan yang dilakukan masih relatif tradisional dengan perahu jukung (tanpa mesin) sampai menggunakan mesin “Johnson” dengan kekuatan 15 PK.

Bertindak sebagai pemateri tersebut adalah Dr. Iin Solihin dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. 

“Penangkapan ikan harus memperhatikan tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan sehingga penangkapan yang berkelanjutan harus selektifitasnya yang tinggi, tidak merusak habitat, tangkapan yang berkualitas, tidak membahayakan nelayan, tidak membahayakan konsumen, by-catch rendah (hasil tangkap sampingan rendah), dampak ke biodiversity, tidak membahayakan ikan-ikan yang dilindungi dan diterima secara sosial” Diucapkan oleh Dr Iin Solihin dalam pendampingan masyarakat nelayan.

Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan dan pendampingan dari FPIK IPB dengan mengungkapkan kendala selama usaha penangkapan. Permasalahan tersebut diantaranya adalah perahu yang relatif kecil sehingga tidak mampu menjangkau daerah penangkapan ikan yang lebih jauh, keterbatasan es untuk menjaga kualitas ikan hasil tangkapan, keterbatasan alat bantu penangkapan seperti GPS dan fish finder.  Kegiatan pelatihan diakhiri dengan berkunjung ke rumah rumah nelayan dan melihat kondisi perahu yang mereka miliki.